Mengantongi Ponsel Bisa Meracuni Sperma, Benarkah? - Saat ini siapa yang belum memiliki ponsel? pengemis aja udah pada punya ponsel :) pada sebagian besar masyarakat dunia, tidak bisa disangkal lagi bahwa ponsel (HP) saat ini sudah menjadi kebutuhan primer. Namun penggunaan ponsel itu sendiri ternyata bisa menimbulkan radiasi yang
cukup berbahaya bagi kesehatan, jika beberapa hal dalam penggunaan
ponsel tidak dihindari.
Sebagian besar dari kita tidak sadar bahwa ponsel bisa meracuni sperma, hal ini yang menggugah hati untuk membuatkan artikel ini agar kita semua bisa menghindari dan meminimalisir dampak yang berbahaya dari ponsel.
Bagi seorang pria ponsel bisa meracuni sperma jika kita selalu meletakkan ponsel ke dalam kantong celana bagian depan, karena dalam keadaan seperti ini ponsel berada dekat dengan organ reproduksi.
Tidak bisa dipungkiri kebiasaan ini sudah menjadi kebiasaan para pengguna ponsel, tanpa sadar dengan adanya bahaya yang akan ditimbulkan oleh radiasi ponsel itu sendiri terhadap kita.
Kali ini fokusnya pada nomor 7 (meracuni sperma), bagaimana bisa? bisa aja, yuk kita lanjut membacanya.
Dalam posisi stand by atau menyala tapi tidak digunakan, ponsel tetap memancarkan radiasi elektromagnetik. Jika diletakkan di celana atau dekat dengan organ reproduksi pria, radiasi tersebut bisa mempengaruhi produksi sperma dan tingkat kesuburan pria.
Penggunaan telepon seluler (ponsel) yang berlebihan disebut-sebut bisa mempengaruhi kualitas sperma. Bahkan meski tidak dipakai, ponsel masih menyisakan risiko mandul pada pria sebesar 30 persen jika tidak benar-benar dimatikan saat dikantongi di celana.
"Karena radiasi ponsel bisa meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh, maka dampaknya adalah kualitas dan jumlah sperma berkurang," tulis para peneliti dari Queen's University di sebuah jurnal ilmiah.
Dibandingkan dengan tingkat radiasi saat melakukan atau menerima panggilan telepon, tingkat radiasi ponsel dalam kondisi stand by memang lebih kecil.
Namun risikonya terhadap sistem reproduksi pria tetap tinggi, karena masih menyisakan risiko mandul sebesar 30 persen.
(source : ghiboo.com).
Sebagian besar dari kita tidak sadar bahwa ponsel bisa meracuni sperma, hal ini yang menggugah hati untuk membuatkan artikel ini agar kita semua bisa menghindari dan meminimalisir dampak yang berbahaya dari ponsel.
Bagi seorang pria ponsel bisa meracuni sperma jika kita selalu meletakkan ponsel ke dalam kantong celana bagian depan, karena dalam keadaan seperti ini ponsel berada dekat dengan organ reproduksi.
Tidak bisa dipungkiri kebiasaan ini sudah menjadi kebiasaan para pengguna ponsel, tanpa sadar dengan adanya bahaya yang akan ditimbulkan oleh radiasi ponsel itu sendiri terhadap kita.
source: ghiboo.com |
Berikut beberapa penyakit yang berpotensi timbul karena radiasi ponsel :
- Kanker
- Tumor Otak
- Alzheimer (sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua. source: wikipedia)
- Parkinson (dengan gejala yang paling sering dijumpai adalah adanya tremor pada saat beristirahat di satu sisi badan, kemudian kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot. source: wikipedia)
- Fatigue (terlalu capek)
- Sakit Kepala
- Meracuni Sperma
Kali ini fokusnya pada nomor 7 (meracuni sperma), bagaimana bisa? bisa aja, yuk kita lanjut membacanya.
Penggunaan telepon seluler (ponsel) yang berlebihan disebut-sebut bisa mempengaruhi kualitas sperma. Bahkan meski tidak dipakai, ponsel masih menyisakan risiko mandul pada pria sebesar 30 persen jika tidak benar-benar dimatikan saat dikantongi di celana.
"Karena radiasi ponsel bisa meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh, maka dampaknya adalah kualitas dan jumlah sperma berkurang," tulis para peneliti dari Queen's University di sebuah jurnal ilmiah.
Dibandingkan dengan tingkat radiasi saat melakukan atau menerima panggilan telepon, tingkat radiasi ponsel dalam kondisi stand by memang lebih kecil.
Namun risikonya terhadap sistem reproduksi pria tetap tinggi, karena masih menyisakan risiko mandul sebesar 30 persen.
(source : ghiboo.com).
No comments: